Pagi hari, Jumat tanggal 29 April 2011 hujan membasahi kota Surabaya dan sekitarnya. Namun, hal ini tidak mengurangi antusiasme peserta konferensi maupun Mission Trip GMS my home untuk mengikuti konferensi. Pujian dan penyembahan dinaikkan secara luar biasa pada pukul 08.30 WIB di mainhall GMS dan dengan penuh gairah segenap peserta konferensi memuji dan menyembah Tuhan. Nama Yesus ditinggikan atas kota Surabaya!
Opening Session
Opening Session Surabaya for Jesus ini dibuka oleh Ps. Philip Mantofa, BRE di mainhall Gereja Mawar Sharon Jln Cempaka, Surabaya. Beliau menyampaikan salam dan mengajak setiap jemaat mengucapkan “welcome home” satu sama lain. Ps. Philip menyatakan ‘kunci’ supaya kota-kota dimenangkan bagi Yesus adalah “Bila Yesus ditinggikan dan salib-Nya ditegakkan, pasti Dia menarik semua orang datang pada-Nya!”.
Ps. Philip menceritakan pengalamannya saat melayani di Amerika dan bagaimana beliau mendengarkan Firman Tuhan yang berkata, “Philip, visimu terlalu kecil!”. Padahal selama ini, visi yang pernah dicetuskan adalah membangun 1000 gereja lokal yang kuat dengan 1juta murid Kristus. Ketika kita datang dengan sikap hati mau belajar, maka Tuhan akan berbicara dalam hidup kita. Rencana sinode GMS ‘dikoyakkan-Nya’ karena memiliki visi yang terlalu ‘kecil’ di mata Tuhan, hal ini terbukti dari persiapan kehadiran Jakarta for Jesus Conference dengan kapasitas 5000 orang, justru yang hadir 11ribuan. Untuk memuridkan 1juta murid perlu banyak sekali pemurid dan pemimpin! Dampak dari seseorang yang malas berdoa, akan menyebabkan kebangunan rohani dan pertobatan jiwa-jiwa ‘tersumbat’. Untuk memuridkan jutaan jiwa, diri kitalah yang harus dibangun sebagai Gereja, bukan membangun gereja secara fisik bangunan! Kita adalah Gereja! Surabaya for Jesus adalah “all about Jesus”, pengurapan akan kita terima dari Yesus melalui event ini!
Mzm. 123:1-2
“Berharap kepada anugerah Tuhan”
Ayat 1; Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga —> hal ini dianggap sebagai sesuatu yang mustahil, bagaimana dapat memandang Tuhan yang begitu luar biasa? Namun Yer. 33:3 juga mengingatkan, “Berserulah kepada-Ku…” Sekalipun kita tidak bisa melihat-Nya, namun kita dapat berseru kepadai-Nya. Jangan kita berdoa, “Tuhan, pakailah aku sesuai dengan kemampuanku…” Jangan membatasi Tuhan sesuai kapasitas kita! Percayalah bahwa kita akan melakukan perkara-perkara yang besar! Masuklah ke ‘dunianya’ Tuhan, jangan paksa Tuhan masuk dalam dunia kita!
Ayat pertama ini juga menyiratkan, “Aku mau melihat perkara-perkara yang luar biasa dalam hadirat-Mu/ Sorga”. Mari, berikan diri kita untuk dipakai Tuhan lebih lagi! Layangkan ‘pandangan’ kita kepada Tuhan di sorga!
“Berharap kepada anugerah Tuhan”
Ayat 1; Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga —> hal ini dianggap sebagai sesuatu yang mustahil, bagaimana dapat memandang Tuhan yang begitu luar biasa? Namun Yer. 33:3 juga mengingatkan, “Berserulah kepada-Ku…” Sekalipun kita tidak bisa melihat-Nya, namun kita dapat berseru kepadai-Nya. Jangan kita berdoa, “Tuhan, pakailah aku sesuai dengan kemampuanku…” Jangan membatasi Tuhan sesuai kapasitas kita! Percayalah bahwa kita akan melakukan perkara-perkara yang besar! Masuklah ke ‘dunianya’ Tuhan, jangan paksa Tuhan masuk dalam dunia kita!
Ayat pertama ini juga menyiratkan, “Aku mau melihat perkara-perkara yang luar biasa dalam hadirat-Mu/ Sorga”. Mari, berikan diri kita untuk dipakai Tuhan lebih lagi! Layangkan ‘pandangan’ kita kepada Tuhan di sorga!
Ayat 2; Berbicara mengenai impartasi “Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.”
Hendaknya ini menjadi doa kita, “Apa yang menjadi bagian kita di sorga, nyatakanlah kepadaku, ya Tuhan!”
Kitalah Gereja Tuhan yang terdekat dengan masyarakat! Kitalah Gereja-Gereja yang memenangkan kota! Kitalah Rumah Doa! Namun kita tetap punya gereja lokal sebagai ‘home’. Sebuah gereja lokal dibangun oleh orang-orang yang sadar bahwa dirinya adalah Gereja!
Hendaknya ini menjadi doa kita, “Apa yang menjadi bagian kita di sorga, nyatakanlah kepadaku, ya Tuhan!”
Kitalah Gereja Tuhan yang terdekat dengan masyarakat! Kitalah Gereja-Gereja yang memenangkan kota! Kitalah Rumah Doa! Namun kita tetap punya gereja lokal sebagai ‘home’. Sebuah gereja lokal dibangun oleh orang-orang yang sadar bahwa dirinya adalah Gereja!
Ada 3 hal impartasi yang harus kita tangkap dalam konferensi ini::
1. Perubahan
Akan terjadi perubahan yang ajaib dalam diri kita melalui konferensi ini! Tuhan bisa mengubahkan kita, jangan puas dengan kondisi saat ini! Contoh: Perjumpaan dengan Yesus di Damaskus yang terjadi pada rasul Paulus membuatnya berubah dan menjadi dampak bagi bangsa-bangsa! Dalam Kis. 18 Paulus mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus yang memerintahkan Paulus tetap memberitakan Injil dan Dia berjanji selalu menyertainya. Selisih satu pasal saja dalam Kis. 19 diceritakan bahwa Paulus bergerak dalam tanda-tanda dan mukjizat, bahkan sapu tangannya juga melakukan mukjizat.
2. Percepatan
Akan terjadi percepatan yang ajaib. Seperti kisah Elia yang berlari cepat mendahului raja Ahab, seperti Filipus yang juga dalam sekejab berpindah tempat saat memberitakan Injil
“God creates roadrunner until today!”
3. Persatuan
Daud dalam 1 Taw. 12 tertulis, “hari demi hari orang datang pada Daud…dan menjadi bala tentara Allah”. Kita akan menjadi ‘magnet’ untuk menarik banyak orang datang pada Yesus. Dibutuhkan pengurapan Yesus untuk memenangkan seluruh pulau/ kota! Inilah kata-kata yang akan bermunculan karena urapan, “koq aku merasa lebih dekat dengan kamu dibanding dengan orang-orang di organisasiku…”.
1. Perubahan
Akan terjadi perubahan yang ajaib dalam diri kita melalui konferensi ini! Tuhan bisa mengubahkan kita, jangan puas dengan kondisi saat ini! Contoh: Perjumpaan dengan Yesus di Damaskus yang terjadi pada rasul Paulus membuatnya berubah dan menjadi dampak bagi bangsa-bangsa! Dalam Kis. 18 Paulus mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus yang memerintahkan Paulus tetap memberitakan Injil dan Dia berjanji selalu menyertainya. Selisih satu pasal saja dalam Kis. 19 diceritakan bahwa Paulus bergerak dalam tanda-tanda dan mukjizat, bahkan sapu tangannya juga melakukan mukjizat.
2. Percepatan
Akan terjadi percepatan yang ajaib. Seperti kisah Elia yang berlari cepat mendahului raja Ahab, seperti Filipus yang juga dalam sekejab berpindah tempat saat memberitakan Injil
“God creates roadrunner until today!”
3. Persatuan
Daud dalam 1 Taw. 12 tertulis, “hari demi hari orang datang pada Daud…dan menjadi bala tentara Allah”. Kita akan menjadi ‘magnet’ untuk menarik banyak orang datang pada Yesus. Dibutuhkan pengurapan Yesus untuk memenangkan seluruh pulau/ kota! Inilah kata-kata yang akan bermunculan karena urapan, “koq aku merasa lebih dekat dengan kamu dibanding dengan orang-orang di organisasiku…”.
Workshop “Marketplace & Evangelism” di konferensi SFJ 2011
“Surabaya for Jesus bukan soal sekedar acara, namun pengurapan, bukan sekedar pertemuan tetapi perjumpaan yang luar biasa dengan Tuhan Yesus Kristus.” demikian kata Ps. Philip Mantofa, BRE saat mengawali workshop “Marketplace & Evangelism” di konferensi Surabaya for Jesus hari kedua, pada tanggal 30 April 2011.
Ps. Philip menyingkapkan kebenaran Firman Tuhan diambil dari Luk. 11:5-8. Banyak pengusaha membutuhkan banyak pertolongan dan sebagai hamba Tuhan perannya adalah menjadi koneksi yang menghubungkan dengan berkat yang telah disediakan Tuhan.
Dalam workshop ini, Bpk. Adrian Sarwono memberikan kesaksian yang pernah memiliki latar belakang berhutang 10 kali lipat dari omsetnya. Saat Bpk. Adrian mengadopsi visi ‘membangun 1000 gereja lokal dengan 1juta murid Kristus’ dan menyerahkan hidup beserta perusahaannya untuk melayani Tuhan, Bpk. Adrian memutuskan untuk benar-benar menomorsatukan Tuhan dibandingkan uang yang selama ini dikejarnya. Tuhan melakukan percepatan dalam usaha Bpk. Adrian sehingga hutang terlunasi, perusahaannya semakin diberkati dan meluas hingga ke luar negri. Saat ini sekalipun dalam dunia usaha Bpk. Adrian begitu diberkati, namun beliau juga mengambil peranan penting dalam pelayanan di GMS sebagai volunteer dan turut terlibat dalam bagian penting acara Surabaya for Jesus ini. “Adrian for Jesus,” tambahnya saat menekankan bahwa segala usahanya didedikasikan untuk Tuhan Yesus.
Workshop dilanjutkan dengan pesan yang disampaikan oleh seorang hamba Tuhan yang memiliki pengaruh bagi marketplace dan kalangan pengusaha-pengusaha di Taiwan; Ps. Jonathan Chow. Ada suatu pemisahan antara marketplace dan gereja. Seringkali ada pandangan bila gereja dekat dengan pengusaha karena gereja menginginkan uangnya. Namun, sebenarnya gereja ingin memperlengkapi para pengusaha ini. Karena itu, beberapa gereja meletakkan pengusaha-pengusaha ini dalam posisi sebagai penatua atau diaken. Gereja perlu menempatkan pengusaha-pengusaha ini pada posisi yang tepat di dalam Rumah Tuhan. Tugas Ps. Jonathan Chow di pelayanan marketplace ini adalah memperlengkapi para pengusaha, bukan menyalahgunakan untuk kepentingan pribadi, namun melayani agar mereka menemukan tujuan hidup yang Tuhan tetapkan bagi mereka.
Ps. Jonathan memperoleh kesempatan untuk memuridkan beberapa entertainer yang ada di marketplace Taiwan. Dalam realita seringkali para entertainer yang baru bertobat langsung diminta untuk melayani dan bersaksi di gereja-gereja sehingga menimbulkan intimidasi; bila tidak melayani di gereja maka Tuhan tidak berkenan.
Di Rumah Tuhan, pelayanan yang dilakukan adalah untuk mengurus urusan-urusan ‘rumah tangga’ karena kita tinggal di dalam Rumah-Nya!
Ministry/ Pelayanan yang sesungguhnya adalah di mana Tuhan tempatkan Anda, yaitu di marketplace, tidak mesti dilakukan hanya di dalam gereja! Saat bekerja di marketplace, bagikanlah kesaksian dan Terang Firman Tuhan yang pastinya akan mempengaruhi media, budaya, dan nilai dalam masyarakat! Bila ingin sukses dalam marketplace, inilah kuncinya; seperti Daniel dalam Perjanjian Lama. Daniel pasal pertama dikisahkan bagaimana dia ditangkap di Babilonia dan harus belajar bahasa dan pengetahuan Babilonia bahkan punya nama Babilonia yang diambil dari salah satu nama dewa Babel. Dia bisa menerima budaya, bahasa, dan nama Babilonia, namun menolak makanan raja. Makanan adalah nutrisi yang menggerakkan aktivitas tubuh. Makanan raja Babilonia dapat menajiskan kehidupan Daniel dan mempengaruhi keseluruhan aktivitasnya sehingga tidak berkenan di hadapan Tuhan. Yang harus kita waspadai dalam marketplace adalah ‘keserakahan’ karena bila tidak berhati-hati, kita bisa turut makan ‘makanan orang Babilonia’. Cara terbaik melawan keserakahan adalah memiliki hati yang mengucapkan syukur. Keserakahan berkata, “Apa yang kau miliki itu tidak penting, tapi apa yang tidak kau miliki akan membahagiakanmu…” sehingga kita mengabaikan apa yang penting dan kita punya sehingga mengejar hal-hal yang tidak berguna dan membuat kita semakin jauh dari Tuhan.
Ministry/ Pelayanan yang sesungguhnya adalah di mana Tuhan tempatkan Anda, yaitu di marketplace, tidak mesti dilakukan hanya di dalam gereja! Saat bekerja di marketplace, bagikanlah kesaksian dan Terang Firman Tuhan yang pastinya akan mempengaruhi media, budaya, dan nilai dalam masyarakat! Bila ingin sukses dalam marketplace, inilah kuncinya; seperti Daniel dalam Perjanjian Lama. Daniel pasal pertama dikisahkan bagaimana dia ditangkap di Babilonia dan harus belajar bahasa dan pengetahuan Babilonia bahkan punya nama Babilonia yang diambil dari salah satu nama dewa Babel. Dia bisa menerima budaya, bahasa, dan nama Babilonia, namun menolak makanan raja. Makanan adalah nutrisi yang menggerakkan aktivitas tubuh. Makanan raja Babilonia dapat menajiskan kehidupan Daniel dan mempengaruhi keseluruhan aktivitasnya sehingga tidak berkenan di hadapan Tuhan. Yang harus kita waspadai dalam marketplace adalah ‘keserakahan’ karena bila tidak berhati-hati, kita bisa turut makan ‘makanan orang Babilonia’. Cara terbaik melawan keserakahan adalah memiliki hati yang mengucapkan syukur. Keserakahan berkata, “Apa yang kau miliki itu tidak penting, tapi apa yang tidak kau miliki akan membahagiakanmu…” sehingga kita mengabaikan apa yang penting dan kita punya sehingga mengejar hal-hal yang tidak berguna dan membuat kita semakin jauh dari Tuhan.
Berikut ini Konklusi dari Ps. Philip bagaimana dunia usaha berhubungan dengan gereja, inilah sikap hati yang perlu dimiliki:
1. Cintailah gembalamu dan carilah tuntunannya
2. Cintailah pekerjaanmu dan carilah kebahagiaan
3. Cintailah kesuksesanmu dan carilah ladang misi-Nya
1. Cintailah gembalamu dan carilah tuntunannya
2. Cintailah pekerjaanmu dan carilah kebahagiaan
3. Cintailah kesuksesanmu dan carilah ladang misi-Nya
Sesi terakhir Konferensi Surabaya for Jesus 2011
Sesi terakhir Konferensi Surabaya for Jesus dimulai dengan sebuah kesaksian yang dibawakan oleh Choky Sitohang, seorang host dan presenter TV. Tiga tahun sebagai jurnalis televisi dan setelah mengalami mukjizat karena disembuhkan secara ajaib oleh Tuhan Yesus dari sakit hepatitis A/ liver, Choky Sitohang yang menyadari bahwa dirinya memiliki talenta public speaking memasuki dunia entertainmant sebagai pembawa acara dan membawakan acara life style, olah raga, dan lain-lain.
“Promosi datangnya dari Tuhan.” Demikian kata Choky saat mengawali kesaksiannya. Saat karir Choky Sitohang sebagai presenter semakin menanjak, mulai ada tawaran untuk membawakan acara rohani di layar kaca. Choky sempat menghindar dari tawaran tersebut dengan alasan ragu apakah tawaran tersebut bisa membuatnya semakin menanjak. Akhirnya, Choky membawakan acara rohani tersebut untuk semakin memuliakan nama Tuhan selama dua tahun. Tawaran tersebut dikhawatirkan akan membuat karirnya semakin turun, namun ternyata Tuhan semakin membawa karir Choky semakin menanjak. Pesannya adalah jangan takut melayani Tuhan di manapun, sebab Dia adalah gembala yang baik. Menutup kesaksiannya, Choky menyanyikan sebuah pujian berjudul “You are the Sheperd of my soul”
Seusai kesaksian Choky Sitohang, Ps. Philip Mantofa menyampaikan Firman Tuhan yang diambil dari nats Perjanjian Lama dalam Zak. 4:6-14 sebagai berikut:
1. Maka berbicaralah ia, katanya: “Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
Adakalanya bila kita sudah melayani Tuhan, kita merasa bahwa kita sudah mengenal pribadi Roh Kudus. Namun, semakin kita melayani-Nya, adakalanya kita belum mengenal siapa Dia sebenarnya. Sama seperti Petrus yang merasa sudah lebih tahu tentang perikanan karena dia adalah nelayan sehingga pada suatu ketika Yesus menyuruhnya menebarkan jala dan mengangkat banyak ikan, Petrus langsung merasa selama ini pengetahuannya tentang ikan tidak ada apa-apanya. Petrus berkata pada Yesus, “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.” (Lukas 5:8).
1. Maka berbicaralah ia, katanya: “Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
Adakalanya bila kita sudah melayani Tuhan, kita merasa bahwa kita sudah mengenal pribadi Roh Kudus. Namun, semakin kita melayani-Nya, adakalanya kita belum mengenal siapa Dia sebenarnya. Sama seperti Petrus yang merasa sudah lebih tahu tentang perikanan karena dia adalah nelayan sehingga pada suatu ketika Yesus menyuruhnya menebarkan jala dan mengangkat banyak ikan, Petrus langsung merasa selama ini pengetahuannya tentang ikan tidak ada apa-apanya. Petrus berkata pada Yesus, “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.” (Lukas 5:8).
Perkataan Petrus kepada Tuhan Yesus diilustrasikan oleh Ps. Philip bersama Choky di atas panggung untuk menjelaskan pemaparan Firman Tuhan.
2. Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!” Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian:”Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangannya juga akan menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.
Sebab siapa yang memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil, mereka akan bersukaria melihat batu pilihan di tangan Zerubabel.
Jangan remehkan perkara-perkara kecil yang dilakukan Tuhan dalam hidup kita karena saat kita menanggapinya, Tuhan akan memperlebar kapasitas kita. Lebih baik dipandang kecil oleh dunia namun dipakai besar oleh Tuhan, daripada dipandang besar oleh dunia namun dipandang kecil oleh Tuhan.
3. Yang tujuh ini adalah mata TUHAN, yang menjelajah seluruh bumi.” Lalu berbicaralah aku kepadanya: “Apakah arti kedua pohon zaitun yang di sebelah kanan dan di sebelah kiri kandil ini?”
Kandil melambangkan Roh Kudus dan kandil terbuat dari emas.
Kandil melambangkan Roh Kudus dan kandil terbuat dari emas.
4. Untuk kedua kalinya berbicaralah aku kepadanya: “Apakah arti kedua dahan pohon zaitun yang di samping kedua pipa emas yang menyalurkan cairan emas dari atasnya itu?” Ia menjawab aku: “Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?” Jawabku: “Tidak, tuanku!” Lalu ia berkata: “Inilah kedua orang yang diurapi yang berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi!”
Menorah/ tujuh kaki dian tersebut di sebelah kiri dan kanannya terdapat pohon zaitun dan terus-menerus selalu menetes cairan emas. Dua pohon zaitun bukan bicara tentang jumlahnya, namun menggambarkan orang-orang yang dekat dengan Roh Kudus, intim dengan Roh Kudus; the place of intimacy. Kedua pohon zaitun tersebut menerima cairan emas dari kandil, yaitu lelehan dari menorah. Jangan hanya inginkan pengurapan Roh Kudus, tapi inginkan pribadi Roh Kudus meleleh dalam hidup kita! Jangan inginkan Roh Kudus mengurapi visimu, tapi inginkan visi Roh Kudus meleleh dalam hidupmu!
Bila kita intim dengan Roh Kudus, kita akan dipercayakan segala hal oleh-Nya! Dia mencurahkan segenap keberadaan-Nya sebagai Allah kepada orang-orang yang intim dengan-Nya!
Seusai menyampaikan Firman Tuhan, Ps. Philip mendoakan segenap hamba-hamba Tuhan, baik yang melayani di GMS maupun dari gereja-gereja delegasi luar negri. Acara konferensi ditutup dengan menaikkan pujian sebagai theme song acara ini “People of Passion” secara antusias dan menghamburkan balon-balon di udara. Konferensi selesai, namun pekerjaan Tuhan belum selesai! Kebangunan rohani akan meluas ke seluruh penjuru kota di Indonesia.
Surabaya for Jesus!
Indonesia for Jesus!
Photo's and report by: http://robertjournal.files.wordpress.com/2011/04