WELCOME 2 MY WORLD

Terimakasih karena telah mengunjungi blog saya. Semoga beberapa posting yang ada di blog ini bermanfaat, khususnya bagi Anda yang berkecimpung di dunia pendidikan dan sejenisnya.
Demi perbaikan selanjutnya, saya mohon tuliskan koment Anda atas blog ini. Terimakasih!

Jumat, 04 Maret 2011

Tulisan Masa Lalu


Dendam telah lama membusuk dalam daging manusia, hal itu terbukti oleh banyaknya manusia yang membalas kejahatan dengan setimpal. Menurutku manusia itu adalah cermin dari kejahatan itu sendiri, hanya saja mereka tidak pernah berkaca.
Kemarin ada cerita tentang pejabat baik yang terkena fitnah, sehingga ia dihakimi massa sampai mati. Aku sangat terpukul bila melihat hal semacam itu. Saat itu yang terbesit dibenakku adalah sebuah pertanyaan “ apakah Tuhan menyertai orang-orang itu? Atau justru Tuhan ada di pihak orang yang terhakimi?
Aku selalu menyatakan kepada setiap orang tentang ketidaksetujuanku itu. Tetapi acapkali orang-orang dewasa menjadi munafik dan menipu diri mereka sendiri. Mereka seperti tidak dapat menempatkan diri pada keadaan yang mereka tempati sekarang.
Aku marah! Aku benci! Karena jika itu dibiarkan akan banyak orang tak bersalah yang akan mati. Bukan hanya mati raga, tapi yang lebih dar itu adalah mati jiwa. Bukankah akan lebih baik jika banyak orang semacam itu di dunia ini yang bertobat?
Kita tidak menghendaki hal itu bila kita ikut-ikutan merajam orang yang tidak sepaham dengan kita. Kita telah membuat jiwanya seakan mati sebelum kita membunuh raganya. Kita punya pikiran, tetapi tidak menyadari bahwa yang kita lakukan selama ini hanyalah dosa saja.
Selama hidup kita menganggap bahwa tindakan menghakimi itu benar. Dan kita bangga berstatus sebagai pahlawan kesiangan yang jasanya cukup besar untuk dianggap remeh.
Mungkin dimata Tuhan kita adalah hewan yang selalu haus darah, kanibal yang kelaparan, rentenir yang serakah, atau pejabat yang gila harta. Separah itukah kita? Jawabannya ada pada diri kita sendiri. Janganlah mudah percaya pada apa yang dikatakan oleh diri kita sendiri, karena sesungguhnya kita adalah penipu ulung, dan penjahat terkejam di dunia.
Adakah orang yang merampok dan menipu dirinya sendiri? Ya, ada. Kita lah orangnya!
Jadi sudah jelas lah pesan untuk kita, perihal menghakimi orang lain. Jika kita tetap mencari-cari kambing hitam atas semua kesalahan ini, dan kita mencari orang yang seharusnya patut untuk dihakimi, maka kita lah orang itu. Kita lah kambing hitam yang harusnya dihakimi!
Seorang anak ketua RT di kampungnya telah dianggap durhaka karena memprotes tindakan ayah dan warga kampungnya yang menghakimi seorang pencuri yang tertangkap basah mencuri di rumah seorang warga. Ayahnya menjawab anak ini dengan bertolak pinggang “diam kamu Nak! Jika maling ini tidak dibunuh, maka dia tidak akan kapok! Kamu ini kecil-kecil tau apa?”
Saat itu, anak kecil ini adalah satu – satunya orang yang mengerti hakikat sebuah keselamatan, tetapi justru banyak orang dewasa yang mengaku berpengalaman dan berpendidikan tidak mengerti sama sekali tentang hal itu sehingga mereka menolak untuk diselamatkan dari perbuatan dosa. Jiwa-jiwa mereka yang berdosa adalah target paling berharga untuk dapat kita selamatkan, sehingga kita dapat memenangkan jiwa baru dengan cara yang terpuji.
Sesungguhnya Tuhan masih memberikan kita kesempatan untuk memilih, apakah kita akan menyadari semua kesalahan kita dan berbalik dijalan-Nya atau sebaliknya, kita tetap berdiri pada kesombongan kita sendiri tanpa memperdulikan suatu apapun yang akan menghalangi niat kita. Tuhan mengirimkan malaikat berwujud anak kecil untuk mengingatkan kita yang sudah sangat tua dan letih mencari hakikat kehidupan yang tak kita temukan jua.
Malaikat kecil kita adalah satu – satunya manusia setengah dewa yang sadar bahwa orang berdosa adalah orang yang paling layak untuk dikasihani. Orang berdosa layak diberikan kesempatan untuk bertobat. Orang berdosa layak untuk mendapat kesempatan diampuni, bukan untuk dihakimi.
Andai saja mereka sadar dan menanggalkan jubah keangkuhan yang menjadi kebanggaan mereka, tidak akan ada lagi dendam yang membusuk dihati manusia. Sebab Tuhan-lah yang maha kuasa, yang berhak menghakimi atau pun mengampuni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar